rameinaja.id – Konsep Love Language mengenalkan cara mengekspresikan dan menerima cinta yang dikembangkan oleh Dr. Gary Chapman. Dengan mengetahui bahasa cinta ini, hubungan interpersonal bisa lebih erat, baik itu dengan pasangan, keluarga, atau teman.
Dr. Chapman menciptakan kerangka lima bahasa cinta: Words of Affirmation, Acts of Service, Receiving Gifts, Quality Time, dan Physical Touch. Setiap individu memiliki preferensinya sendiri dalam memberi dan menerima cinta.
Mengenal Konsep Love Language
Love Language adalah konsep dari Dr. Gary Chapman, seorang psikolog asal AS, terkait cara individu mengekspresikan cinta. Karyanya, ‘The Five Love Languages’, menyoroti pentingnya memahami preferensi tersebut untuk meningkatkan komunikasi interpersonal.
Dr. Chapman mengidentifikasi lima bahasa cinta: Words of Affirmation (kata-kata penegasan), Acts of Service (tindakan melayani), Receiving Gifts (penerimaan hadiah), Quality Time (waktu berkualitas), dan Physical Touch (sentuhan fisik).
Orang sering kali memiliki lebih dari satu bahasa cinta dominan, yang berarti cara mereka mengekspresikan dan menerima cinta bisa beragam. Awareness mengenai hal ini membantu memperbaiki dan memperkuat hubungan.
Penerapan Love Language Sehari-hari
Penggunaan bahasa cinta makin relevan di era digital, di mana komunikasi sering berlangsung melalui media virtual. Mengenal Love Language dari pasangan atau orang dekat bisa memperkaya hubungan meski tak dalam satu ruang fisik.
Sebagai contoh, mereka yang menyukai Words of Affirmation bisa merasa lebih terhubung lewat pesan teks positif. Sedangkan, bagi yang lebih mementingkan Quality Time, momen bersama tanpa gangguan digital bisa lebih berarti daripada hadiah fisik.
Menyesuaikan cara mengekspresikan cinta dengan bahasa cinta orang terdekat kita dapat meningkatkan pemahaman dan kedekatan hubungan interpersonal.
