rameinaja.id – Negara-negara BRICS tengah berjuang untuk memasukkan mata uang lokal mereka ke dalam deretan 12 mata uang teratas dunia, bersaing dengan dolar AS. Langkah ini menunjukkan keinginan negara-negara berkembang untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada kekuatan Barat.
Bank-bank sentral di BRICS mulai mendiversifikasi cadangan devisa dengan menambahkan emas dan aset lainnya. Meskipun demikian, hingga tahun 2025, belum ada mata uang lokal BRICS yang berhasil menembus daftar tersebut.
Ambisi BRICS untuk Mendorong Mata Uang Lokal
Negara-negara BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, memiliki ambisi besar untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal mereka dalam perdagangan internasional.
Langkah ini diharapkan dapat melindungi ekonomi masing-masing negara dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Sikap dingin terhadap Amerika Serikat semakin menguat akibat perang dagang dan penerapan tarif yang ketat.
Diversifikasi Cadangan Devisa
Bank-bank sentral di negara-negara berkembang kini mulai beralih untuk mendiversifikasi cadangan devisa mereka. Mereka menambah proporsi emas dan aset lainnya sambil mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Langkah ini menjadi krusial untuk melindungi nilai tukar dan stabilitas ekonomi mereka di tengah ketidakpastian global.
Daftar 12 Mata Uang Teratas di Dunia
Meskipun upaya BRICS untuk mendorong penggunaan mata uang lokal, dolar AS tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu mata uang teratas di dunia. Saat ini, dolar AS berada di posisi ke-10 dalam daftar 12 mata uang teratas per Juni 2025.
Daftar 12 mata uang teratas meliputi: 1. Dinar Kuwait (KWD) – Nilai dalam USD: 3,26, 2. Bahraini Dinar (BHD) – Nilai dalam USD: 2,65, 3. Rial Oman (OMR) – Nilai dalam USD: 2,60, hingga Balboa Panama (PAB).
