rameinaja.id – Sosial media kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak muda di Indonesia. Meski membawa banyak manfaat, dampak negatifnya terhadap kesehatan mental patut diwaspadai.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sosial media yang berlebihan dapat berdampak pada stres, kecemasan, dan depresi. Lebih dari 50% remaja di Indonesia aktif menggunakan berbagai platform sosial media.
Sosial Media sebagai Penghubung Social Circle
Sosial media memberikan wadah bagi remaja untuk terhubung dan membangun jaringan sosial yang lebih luas. Melalui platform seperti Instagram dan TikTok, mereka dapat berbagi momen, ekspresi diri, dan saling mendukung.
Walaupun demikian, aksesibilitas ini tidak jarang menggiring anak muda pada perbandingan sosial. Melihat kehidupan ‘sempurna’ dari teman atau influencer seringkali memicu perasaan kurang percaya diri dan ketidakpuasan terhadap diri sendiri.
Kecanduan dan Efek Negatif pada Kesehatan Mental
Satu hal yang perlu dicermati adalah kecanduan sosial media. Anak muda kerap merasa perlu memeriksa notifikasi dan update terbaru secara terus-menerus, yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kecanduan ini menjurus pada meningkatnya stres dan kecemasan. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang lebih banyak menghabiskan waktu di sosial media cenderung merasa tertekan serta mengalami kesulitan tidur.
Cyberbullying dan Tekanan Sosial
Cyberbullying menjadi salah satu dampak negatif paling nyata dari sosial media. Korban bullying online dapat mengalami trauma berkepanjangan dan dalam beberapa kasus, berujung pada depresi atau keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
Tekanan sosial juga semakin terasa di dunia maya. Remaja sering berusaha memenuhi ekspektasi tidak realistis dan berusaha terlihat populer atau keren, yang pada gilirannya berdampak buruk pada kesehatan mental mereka.