rameinaja.id – Kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, mengakibatkan tiga warga tewas dan beberapa lainnya mengalami luka bakar parah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan bahwa insiden ini terus menelan korban.
Kepala Pelaksana BPBD Blora, Mulyowati, mengungkapkan identitas ketiga korban tewas, semuanya adalah perempuan, dan masih ada beberapa lainnya yang dirawat intensif di rumah sakit. Kebakaran diduga disebabkan oleh blow out pada sumur minyak yang memicu ledakan dan kobaran api yang sulit dipadamkan.
Detil Insiden Kebakaran
Kebakaran terjadi pada Minggu, 17 Agustus, sekitar pukul 11.30 WIB, mengakibatkan 50 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Oktas dan hewan ternak pun menjadi korban; enam sapi dan tiga kambing diselamatkan, sementara beberapa lainnya terbakar.
Banyak rumah di sekitar lokasi kebakaran mengalami kerusakan akibat insiden ini. Satu rumah milik Tamsir mengalami kerusakan parah, sementara empat rumah lainnya mengalami kerusakan yang lebih ringan.
Upaya Pemadaman yang Dilakukan
Mulyowati menjelaskan bahwa kebakaran dipicu oleh blow out yang melepaskan gas dan api dengan tekanan tinggi. “Api cukup besar dengan tekanan gas tinggi, sehingga tidak bisa ditangani sendiri,” ujarnya.
Tim gabungan dari BPBD, Pertamina HSSE, dan Badan Pengelola Energi (BPE) sedang berupaya untuk memadamkan kebakaran tersebut. Hingga Senin siang, mereka masih berjuang untuk mengendalikan api dan mencegahnya agar tidak meluas, dengan upaya membangun tanggul serta menyuplai air.
Kondisi Korban dan Tindak Lanjut
Laporan awal menyebutkan bahwa satu korban, bernama Tanek (60), meninggal saat tiba di IGD dengan luka bakar hingga 90 persen. Kedua korban lainnya yang bernama Sureni (52) dan Wasini (50) juga tidak sempat menyelamatkan diri dari kobaran api.
Sementara dua korban lainnya, Yeti (30) dan AB (2), masih berada dalam perawatan di RSUD dr. Sardjito Yogyakarta. Proses rujukan terhadap para korban dengan luka bakar serius terus dilakukan untuk memastikan keselamatan mereka.