Kecelakaan Tragis Boeing 787-Dreamliner Air India: Analisis Awal Penyebab

Kecelakaan Tragis Boeing 787-Dreamliner Air India: Analisis Awal Penyebab

rameinaja.id – Pesawat Boeing 787-Dreamliner milik Air India mengalami kecelakaan tragis setelah lepas landas dari Ahmedabad pada pukul 13.38 waktu setempat. Insiden ini memicu analisis mendalam mengenai penyebab jatuhnya pesawat yang sudah berusia 12 tahun tersebut.

Kronologi Kejadian Kecelakaan

Setelah lepas landas, pesawat Boeing 787-Dreamliner mengalami masalah di udara dan jatuh di sebuah permukiman di Kota Ahmedabad. Sejumlah saksi memberikan kesaksian bahwa pesawat terlihat tidak stabil sebelum akhirnya kehilangan kendali.

Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India saat ini tengah melakukan evaluasi untuk menentukan akar penyebab insiden ini. Proses investigasi ini diharapkan bisa memberikan gambaran lebih jelas mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan.

Dugaan Penyebab Kecelakaan

Mantan pilot Angkatan Udara AS, Letnan Kolonel John R Davidson, menyatakan bahwa pesawat tampaknya telah mencapai kecepatan lepas landas sebelum mengalami penurunan mendadak. Ia menambahkan, ‘Ada sejumlah kemungkinan skenario: masalah daya dorong atau kinerja mesin, berat pesawat yang berlebihan, konfigurasi trim atau flap yang buruk.’

Kapten Saurabh Bhatnagar juga menyatakan bahwa rekaman dari insiden menunjukkan pesawat mulai turun sebelum roda pendaratan dinaikkan. Ia menjelaskan, ‘Lepas landasnya sempurna, dan sebelum roda pendaratan dinaikkan, pesawat mulai turun.’

Davidson juga menunjukkan bahwa indikator menunjukkan rendahnya ketinggian dan kecepatan pada momen terakhir. ‘Apa pun yang terjadi, itu terjadi dengan cepat, dan tepat pada fase penerbangan yang paling kritis,’ katanya, menambahkan pentingnya mengidentifikasi masalah ini.

Kondisi Lingkungan dan Reaksi Awal

Profesor Ilmu Atmosfer dari Universitas Reading, Paul Williams, menegaskan bahwa cuaca di Ahmedabad saat kejadian adalah baik. Ia menyatakan, ‘Saat itu cuaca sedang kering dan cerah di Ahmedabad, dengan suhu mendekati 40°C.’

Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India mengkonfirmasi bahwa pesawat sempat mengirimkan panggilan mayday sebelum terjadinya kecelakaan. Hal ini menjadi titik penting dalam proses investigasi.

Prof John McDermid, Ketua Keselamatan dari Lloyd’s Register, menggambarkan kecelakaan ini sebagai sangat mengejutkan. ‘Pesawat jatuh bahkan sebelum mencapai ketinggian 200 meter. Pilot dapat membatalkan lepas landas hingga cukup lama dalam putaran lepas landas,’ tuturnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *