Kuasa Hukum Jokowi: Menunjukkan Ijazah Asli Dapat Ciptakan Kekacauan

Kuasa Hukum Jokowi: Menunjukkan Ijazah Asli Dapat Ciptakan Kekacauan

rameinaja.id – Dalam konferensi pers terbaru, kuasa hukum Presiden Joko Widodo, Yakup Hasibuan, menolak tuntutan untuk menunjukkan ijazah asli kliennya yang dituduh palsu. Ia memperingatkan bahwa pemenuhan tuntutan tersebut bisa mengarah pada kekacauan dalam masyarakat.

Yakup menegaskan bahwa jika hal itu terjadi, akan ada preseden hukum berbahaya di mana siapapun dapat dipaksa menunjukkan data pribadi mereka hanya karena tekanan dari orang-orang tertentu.

Potensi Kekacauan dan Preseden Hukum

Dalam pernyataannya, Yakup Hasibuan mengatakan bahwa penuhan tuntutan menunjukkan ijazah asli itu bisa menimbulkan kekacauan. “Kalau sampai ditunjukkan, ini akan Mengcreate (menciptakan) chaos, dan preseden yang sangat buruk,” ungkapnya saat konferensi pers di Jakarta pada 15 Juni 2025.

Yakup juga mencatat bahwa jika menunjukkan ijazah tersebut menjadi kenyataan, maka sama saja dengan membuka peluang bagi siapapun yang merasa tertekan untuk memaksa orang lain menunjukkan data pribadi mereka. “Bayangkan semua yang dituduh dipaksa untuk menunjukan ijazahnya, ini bisa terjadi ke siapapun,” katanya.

Keyakinan atas Ketidakpuasan Pihak Penuduh

Yakup mengungkapkan keyakinannya bahwa menunjukkan ijazah asli Jokowi tidak akan menyelesaikan permasalahan yang ada. Ia berpendapat bahwa orang-orang yang menuduh tetap tidak akan percaya meskipun mereka sudah melihat bukti berupa ijazah asli.

“Saya sempat menanyakan, emang kalau kami tunjukan ini kepada salah satu pihak mereka akan selesai? Mereka menyampaikan ‘tunjukan saja, kalau itu asli selesai’,” ujarnya menegaskan kekecewaan yang mungkin akan tetap ada.

Skeptisisme Terhadap Kemampuan Memverifikasi Ijazah

Selain itu, Yakup juga menyoroti bahwa pihak-pihak yang meragukan keaslian ijazah Jokowi mungkin tidak mempunyai kemampuan untuk menentukan apakah ijazah tersebut asli atau tidak. “Kalau kita tunjukkan, apakah mungkin mereka bisa menentukan ini asli atau tidak?” jelas dia.

Ia merasa bahwa meskipun ijazah tersebut ditunjukkan, diskusi mengenai keasliannya masih bisa berlanjut. “Ya, itulah yang mereka mencoba menarasikan,” tegas Yakup.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *