rameinaja.id – Gaya hidup ‘soft life’ kini jadi tren populer di kalangan Gen Z, menekankan pada self-care dan kenyamanan hidup. Konsep ini menawarkan alternatif yang lebih santai di tengah dunia yang semakin cepat dan penuh tekanan.
Dengan mengejar kebahagiaan tanpa harus tertekan oleh tuntutan, generasi muda ini mencari cara untuk menikmati hidup dengan lebih tenang dan bermakna.
Apa Itu ‘Soft Life’?
‘Soft life’ adalah gaya hidup yang berfokus pada kenyamanan dan kepuasan pribadi. Banyak orang menggambarkan ini sebagai cara untuk mengejar kebahagiaan tanpa harus tertekan oleh tuntutan sosial atau pekerjaan yang menguras tenaga.
Seiring dengan kemunculan media sosial, konsep ini semakin mudah dibagikan dan diadaptasi. Gen Z, yang sering kali terpapar dengan konten-konten tersebut, semakin tertarik untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip ‘soft life’ dalam keseharian mereka.
Dampak Positif Gaya Hidup ‘Soft Life’
Gaya hidup ini memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. Dengan mengedepankan prinsip self-care, banyak yang merasa lebih bahagia dan puas dalam menjalani hidup sehari-hari.
Mereka yang memilih ‘soft life’ sering kali meluangkan waktu untuk aktivitas yang mereka sukai, seperti menjalani hobi atau sekadar bersantai. Ini membantu mereka untuk mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Tantangan Dalam Mengadopsi ‘Soft Life’
Meskipun semua nampak indah, ada tantangan yang dihadapi dalam mengadopsi gaya hidup ini. Salah satunya adalah stigma dari masyarakat yang masih menganggap sibuk dan bekerja keras sebagai indikator sukses.
Selain itu, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjalani ‘soft life’, terutama bagi mereka yang harus memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Maka, penting untuk menemukan keseimbangan antara berusaha mengejar impian sambil tetap menjaga kesehatan mental.