rameinaja.id – Perkembangan teknologi di era digital ini semakin mempermudah akses anak-anak terhadap informasi melalui gadget. Namun, di balik semua keuntungan tersebut, ada juga kekhawatiran mengenai dampak negatif dari penggunaan layar yang berlebihan pada perkembangan otak anak.
Menyimpan potensi untuk kegiatan pembelajaran yang interaktif, penggunaan layar tetap harus dipantau. Terlalu lama terpapar layar bisa menimbulkan masalah, seperti kesulitan berkonsentrasi dan mengurangi interaksi sosial yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka.
Manfaat dan Risiko Penggunaan Layar
Gadget dapat menjadi alat yang berguna bagi anak-anak dalam hal pendidikan, terutama dengan banyaknya aplikasi pembelajaran yang menarik dan interaktif. Namun, jika waktu layar terlalu banyak, interaksi sosial serta kegiatan fisik yang sangat penting bagi mereka justru bisa berkurang.
Sejumlah studi memperlihatkan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari di depan layar berisiko mengalami masalah dalam fokus belajar. Akibatnya, prestasi di sekolah bisa menurun, dan perkembangan kognitif mereka pun terancam.
Dampak Screen Time pada Otak Anak
Masa perkembangan otak anak sangat penting, dan pengalaman yang diperoleh di periode ini memberi dampak besar. Riset menunjukkan bahwa terlalu sering terpapar layar dapat mengganggu kemampuan otak untuk belajar dari interaksi nyata dan pengalaman langsung.
Paparan layar yang berlebihan juga bisa menyebabkan masalah tidur. Akibatnya, anak-anak mungkin merasa sulit untuk fokus dan cenderung lebih cepat lelah sepanjang hari.
Saran Penggunaan Waktu Layar
Para ahli menyarankan agar anak yang masih di bawah dua tahun sebaiknya tidak melihat layar sama sekali. Bagi yang berusia antara dua hingga lima tahun, penggunaan gadget ini bisa dibatasi maksimal satu jam sehari.
Mengutamakan kualitas saat menggunakan layar adalah hal yang penting. Pilihlah konten yang edukatif dan dampingi anak saat menggunakan gadget untuk membantu mereka memahami informasi yang mereka lihat.